Minggu, 04 Desember 2011

SIAPA YANG PALING JELEK


Ada suatu kisah seorang santri yg menuntut ilmu pada seorang Kyai. Bertahun-tahun telah ia
lewati hingga sampai pada suatu ujian terakhir. Ia menghadap Kyai untuk ujian tersebut. "Hai
Fulan, kau telah menempuh semua tahapan belajar dan tinggal satu ujian, kalau kamu bisa
menjawab berarti kamu lulus ", kata Kyai. "Baik pak Kyai, apa pertanyaannya ?" "Kamu cari
orang atau makhluk yang lebih jelek dari kamu, kamu aku beri waktu tiga hari ". Akhirnya
santri tersebut meninggalkan pondok untuk melaksanakan tugas dan mencari jawaban atas
pertanyaan Kyai-nya.

Hari pertama, sang santri bertemu dengan si Polan pemabuk berat yg dapat di katakan
hampir tiap hari mabuk-mabukan. Santri berkata dalam hati, " Inilah orang yang lebih jelek dari
saya. Aku telah beribadah puluhan tahun sedang dia mabuk-mabukan terus ". Tetapi sesampai
ia di rumah, timbul pikirannya. "Belum tentu, sekarang Polan mabuk-mabukan siapa tahu pada
akhir hayatnya Alloh memberi Hidayah (petunjuk) dan dia Khusnul Khotimah dan aku sekarang
baik banyak ibadah tetapi pada akhir hayat di kehendaki Suul Khotimah,bagaimana ? Dia
belum tentu lebih jelek dari saya.
Hari kedua, santri jalan keluar rumah dan ketemu dengan seekor anjing yg menjijikan
rupanya, sudah bulunya kusut, kudisan dsb. Santri bergumam, " Ketemu sekarang yg lebih jelek
dari aku. Anjing ini sudah haram dimakan, kudisan, jelek lagi " . Santri gembira karena telah
dapat jawaban atas pertanyaan gurunya. Waktu akan tidur sehabis 'Isya, dia merenung, "Anjing
itu kalau mati, habis perkara dia. Dia tidak dimintai tanggung jawab atas perbuatannya oleh
Alloh, sedangkan aku akan dimintai pertanggung jawaban yg sangat berat yg kalau aku berbuat
banyak dosa akan masuk neraka aku. "Aku tidak lebih baik dari anjing itu.
Hari ketiga akhirnya santri menghadap Kyai. Kyai bertanya, "Sudah dapat jawabannya
muridku ?" "Sudah guru", santri menjawab. " Ternyata orang yang paling jelek adalah saya
guru". Sang Kyai tersenyum, "Kamu aku nyatakan lulus".
Pelajaran yg dapat kita petik adalah: Selama kita masih sama-sama hidup kita tidak
boleh sombong/merasa lebih baik dari orang/mahkluk lain. Yang berhak sombong adalah Alloh
SWT. Karena kita tidak tahu bagaimana akhir hidup kita nanti. Dengan demikian maka kita
akan belajar berprasangka baik kepada orang/mahkluk lain yg sama-sama ciptaan Alloh.

Related Posts by Categories

0 komentar :

Posting Komentar

Thanks for your commentar

Domain Murah

indonetmedia